Total Tayangan

Senin, 10 November 2014

Sebuah pilihan

Kalau saja Allah memberikan aku sebuah pilihan dalam hidup ini mungkin aku bisa meraih kebahagiaan. Sehingga aku dapat menjalani hidup ini dengan mimpi yang telah aku rangkai. Namun semua itu tidak ada dalam hidupku saat ini. Aku hanya dapat melindungi bidadari kecilku hingga aku harus mengorbankan kehidupanku, perasaanku, mimpiku, dan realitasku. Jujur saja aku lelah dengan semua ini. Lelah karena merasa tertekan dan terancam dalam cinta. Namun aku tidak ingin terinjak karena cinta. Meskipun cintaku telah hilang namun aku masih saja memaksakan tetap ada. Aku tidak tahu apakah itu akan berhasil atau tidak. Saat ini aku hanya ingin menjalani peran dengan sebaik mungkin, aku yakin ada bagian saat dimana kita menjadi pemenangnya.

Rasa Cinta

Merasa di cintai itu penting.
Penting karena kita bisa merasakan kebahagiaan dalam hidup ketika kita merasa di cintai.
Merasa di cintai akan memberikan kekuatan bagi jiwa.
Namun jika kita tidak merasakan hal itu tentu kita kerap kali bersahabat dengan kesepian dan kesunyian.
Merasa tidak ada yang mengerti dan memahami.
Merasa tidak berharga dan tentunya merasa tidak percaya diri.
Apalah arti status dalam kehidupan. Status sebagai seorang anak yg seharusnya merasa dicintai oleh orang tuanya.
Status sebagai seorang istri atau suami yg seharusnya merasa di cintai pasangannya.
Status sebagai seorang kakak atau adik yg seharusnya merasa di cintai saudaranya.
Status sebagai orang tua yg seharusnya merasa di cintai oleh anaknya.
Dan status sebagai manusia yg seharusnya merasa di cintai oleh Sang Pencipta.
Seperti inilah rasanya kehidupan, memang tidak semua hal dapat berjalan ideal sesuai dengan keinginan kita.
Bahkan kita tidak mampu untuk berharap lebih.
Jika merasa di cintai itu begitu penting dalam kehidupan kita lantas bagaimana dengan orang yang hidup yg tidak merasa bahwa dia di cintai.
Ketidak pedulian sekitar membuat kita seringkali merasa tidak di cintai.
Keegoisan disekitar kita seringkali membuat kita merasa tidak di cintai.
Sampai pada akhirnya kita hanya dapat terus berharap semoga selama kita hidup ada yg dapat membuat kita merasa di cintai.
Sekali lagi ini bukan persoalan status tapi ini persoalan hati belum tentu seorang istri bisa merasa di cintai oleh suaminya sendiri.
Tanya hati seberapa banyak kita mengabaikan kebahagiaan org disekitar kita hanya karena kita tidak ingin mengerti dengan hati tidak ingin mendengarkan dengan jiwa dan memandang dengan cinta dan kasih sayang.
Merasa dicintai itu seperti ketika kita berbicara dan kita didengarkan.
Merasa dicintai itu seperti banyaknya pujian yang kita dapatkan.
Merasa dicintai itu seperti kita merasa kenyamanan.
Merasa dicintai itu seperti kita mendapatkan belaian lembut penuh kasih sayang.
Merasa dicintai itu seperti ketika kita menangis ada org yg meminjamkan bahunya untuk menopang dan mendengarkan segala keluh kesah yg ada.
Merasa dicintai itu seperti kita merasakan bahwa kita adalah orang yg istimewa baginya.
Merasa dicintai itu ketika kita merasa mereka peduli terhadap apa yang kita rasakan.

Jumat, 27 Juni 2014

Bidadari Kecilku

Aku masih hidup, kulihat mata bidadari kecilku menatapku dengan tatapan yang teduh, aku sangat menyukai tatapan matanya, seolah tidak ada satupun yang dia cemaskan dalam hidupnya, dia tidak akan bertanya mengapa aku menangis, dia hanya akan mengusap pipiku dengan usapan yang lembut, lalu kubalas usapannya dengan kecupan lembut di pipinya kemudian kupeluk dia seerat mungkin hingga irama detak jantung kami bersatu.
"Maafkan aku sayang jika selama ini banyak sekali aku mengecewakanmu." 
Aku tau dia bisa merasakan apa yang sedang aku rasakan saat ini, saat kami saling bertatap mata dia berusaha menyelami kedalaman pandanganku yang kosong dan hampa. Aku ingin sekali dapat memainkan peranku tanpa terhanyut perasaan realitas yang sedang aku hadapi saat ini. Aku mampu merelakan kebahagiaanku, kebebasanku, keegoisanku hanya untuknya, namun aku tak mampu membohonginya. Sekali lagi aku mencoba untuk menjadi manusia yang kuat hanya untuknya. 
Kelak suatu saat nanti di masa depan, aku yakin bidadari kecilku mampu menghadapi dan menjalani kehidupannya setangguh aku, dengan atau tanpa didampingi olehku.
"Hidup itu sulit sayang, sulit dipahami, sulit dimengerti, sulit dibayangkan, semuanya berjalan kedepan dan kita tak akan mampu memprediksinya."
Semoga masih ada harapan. Harapan mewujudkan mimpi dan merasakan kebahagiaan.


Kamis, 30 Januari 2014

Pagi Kembali Malam

Entah mengapa aku selalu menyukai suasana di pagi hari.
Di saat bulan bersembunyi dan matahari menampakan diri.
Di saat gelap berubah menjadi terang.
Di saat kesunyian malam berubah menjadi keceriaan pagi.
Pagi membuatku merasakan kehangatan dengan cahaya matahari yang memberikan energi baru bagi kehidupan, yang mampu membuatku bersyukur dengan kekinian.
Proses hidup membuatku belajar bahwa tak selamanya hidup penuh dgn hal yg kita sukai, ada saatnya kita harus menerima dengan penuh ketulusan segala bentuk dalam hidup ini, baik suka ataupun tidak.
Bagai simfoni di dalam diri jika kita mampu mengolah rasa sepi sunyi yg menerangi.
Bergantinya siang menjadi malam dan malam menjadi siang seperti mengajarkan kepada kita bahwa proses perubahan itu akan selalu ada silih berganti.
Seperti halnya bergantinya kebahagiaan menjadi kesedihan dan kesedihan menjadi kebahagiaan.
Duka cita memang penuh dengan air mata, namun dengan ketulusan kita mampu menemukan jalan kembali pulang untuk menemukan kembali cahaya harapan.
Menanti cahaya di saat menikmati gelap dengan penuh kesabaran dan menikmati gelap disaat menanti cahaya dengan penuh ketulusan.
Pada akhirnya kita memang harus kembali menerima malam setelah menikmati pagi, dan akan kembali menikmati pagi setelah menerima kembali malam.

Sabtu, 18 Januari 2014

Pengampunan

Sebuah pertanyaan muncul dari dalam benak, sejauh mana aku ingin memberikannya pengampunan.
Katakanlah sejauh yang aku sanggup berikan, sejauh
aku sanggup bertahan.
Bahkan terlalu lelah rasanya untuk menangis, menangisi sesuatu hal yang tak berkesudahan.
Sampai kapan aku bisa memahamimu, sedangkan diri ini saja belum mampu untuk memahami diri sendiri.
Tuhan Yang Maha Baik, tolong tunjukan kepadaku semua yang perlu aku ketahui mengenai pengampunan dan pemahaman diri.
Sepenuh hati aku ingin ampuni dia, ampuni diri sendiri, dan lepaskan dia.
Membiarkan niatan ini menjadi kebebasan dari penderitaan yang tidak berguna, kemudian lepaskan.
Lepaskan hal yang terus membelenggu, lepaskan semuanya dan berharap kembali pada kesadaran penuh.
Sadar sesadar-sadarnya bahwa hidup ini terlalu berharga untuk dilewati dengan kesalahan-kesalahan.
Saat luka ini terlalu sakit ketika aku sedang terjaga, maka aku hanya ingin tidur terlelap untuk meredam rasa yang ada.
Saat kaki ini terlalu lelah untuk aku gunakan melangkah saat itu aku ingin berhenti melangkah.
Saat pintu hati ditutup oleh orang tersayang, maka aku hanya dapat membiarkan pintu itu tertutup.
Menunggu sampai luka ini sembuh, menunggu sampai kaki ini kembali kuat, menunggu sampai pintu hati terbuka kembali dengan kasih yang lain.